Langsung ke konten utama

SYAIR ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW



اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا وَ مَوْلَنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ انْصُرِالْاِسْلَامْ وَالْمُسْلِمِيْن وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالظَّالِمِيْن

Israk iku tindakipun Kanjeng Nabi
Isra’ adalah perginya Nabi Muhammad
Saking Masjid Haram Makkah wayah bengi
dari Masjidil Haram di Makkah pada waktu malam hari
Tekan Masjid Aqsha Palestina suci
sampai Masjid Aqsha di Palestina yang suci
Titihane Buroq ingkang edi peni
Menaiki Buroq yang bagus

 Mi’raj iku minggahipun Kanjeng Nabi
Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad
Saking masjid Aqsha ana wayah bengi
dari Masjid Aqsha pada waktu malam hari
Tekan Sidratul Muntaha ingkang suci
sampai pada Sidratul muntaha yang suci
Perlu nampa wahyu shalat kang wigati
menerima wahyu shalat wajib

Nalikane israk mi’raj Nabi pirsa
Ketika Isra’ Nabi(Muhammad) melihat
Pirang-pirang tuladha kang werna-werna
Bermacam-macam contoh
Kanggo contoh uripe para menungsa
Untuk contoh hidup para manusia
Lelakon kang ditindakke ana ing ndonya
Perbuatan yang dilakukan di dunia

Ana wongkang ngepruki sirahe dhewe
Ada orang yang memukul-mukul kepalanya sendiri
Pasemone wongkang sembrono shalate
Umpamanya orang yang sembrono/ceroboh sholatnya
Saben shalat wektune di endhe-endhe
Setiap sholat selalu di ulur-ulur waktunya
Nganti telat sehingga entek wektune
Sehingga telat habis waktu sholatnya

Nabi pirsa wongkang ngguntingi lambene
Nabi melihat orang yang menggunting bibirnya
Pulih gunting pulih gunting nganti ndomble
Pulih digunting lagi pulih digunting lagi sampai bengkak
Pasemono wong pitutur mrana mrene
Umpanya orang yang memberi nasehat kesana kemari
Tumindhake ora cocok wedharane
Tindakannya tidak sesuai dengan ucapannya
Nabi pirsa maneh wongkang panen pari
Nabi meihat lagi ada orang memanen padi
Rus tumerus entek ngarep thukul mburi
Tetus menerus habis dipanen tumbuh lagi
Pasemone wong shadaqah aweh rizqi
Umpanya orang yang shadaqah memberi rizqi
Kanggo ngamal, ganjarane tansah mili
Untuk beramal, pahalanya selalu mengalir

Syair/syi’iran Isra’ Mi’raj di atas adalah karya orisinil dari Almarhum mbah K.H. Muhammad Cholil Jepara (Mbah Cholil). Mbah Cholil lahir pada tanggal 21 Juni 1946 dan wafat pada tanggal 4 Maret 2008 silam di usia 62 tahun. Karya-karyanya masih dalam bentuk tulisan orisinil beliau. Sebagai salah satu murid beliau ketika dulu mengaji, saya berniat untuk mengetik syair ini agar karya beliau tidak hilang dan tetap bisa diamalkan isinya.
Sekian dan terimakasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGHENTIKAN/UNREG NOTIFIKASI YANG MENYEDOT/MENGURANGI PULSA IM3

Sekedar share pengalaman pribadi nih. Saya adalah pelanggan setia kartu IM3. Saya mulai menggunakan provider ini mulai dari awal kuliah dan belum pernah mengganti nomor IM3 saya sampai saat ini. IM3 merupakan provider paling murah dan sinyal yang lumayan bagus untuk internet pada masa kuliah dulu.  Seiring berjalannya waktu, kartu ini memiliki banyak perubahan dari yang murah menjadi agak mahal. Itu tidak masalah buat saya, karena menurut saya itu masih lebih murah dibandingkan dengan provider yang lain. Hingga beberapa waktu lalu selalu muncul SMS-SMS yang tak diundang dan tak diharapkan yang kemudian saya menyadari bahwa SMS-SMS tersebut telah mengurangi pulsa saya. Saya pertama kali menyadari ketika pulsa saya tinggal Rp. 600, padahal saya beberapa hari yang lalu mengisi 25.000. Akhirnya saya cari-cari akar permasalannya adalah hampir setiap hari saya mendapat sms dari nomor-nomor IM3 yang berbeda-beda yang isinya antara lain: "Khusus untuk pelanggan 085xxxxxxxxx, PROMO...

LIRIK LAGU SIGMA - MELUKIS HATI

Ribuan malam aku gambarkan Melukis hati yang penuh harap Tentang suatu peristiwa Anganku berdesir menyebutMu Rentang waktu kian terus berjalan Tiap detik pula ku bertanya Kemanakah muara cinta Di temaram langit ku tasbihkan NamaMu Allah menenangkan PadaMu harapan ku sandarkan Bicara cinta tak sekedar cinta Jalanku masih belum sempurna Pemilik cinta ini rasaku Memuncak bergemuruh Engkau yang tahu Walau mataku tak bisa menatap Tapi hatiku bisa melihat...cinta... Melukis hatiku kepadaMu Ya Allah.... Rentang waktu kian terus berjalan Tiap detik pula ku bertanya Kemanakah muara cinta Di temaram langit ku tasbihkan NamaMu Allah menenangkan PadaMu harapan ku sandarkan Bicara cinta tak sekedar cinta Jalanku masih belum sempurna Pemilik cinta ini rasaku Memuncak bergemuruh Engkau yang tahu Walau mataku tak bisa menatap Tapi hatiku bisa melihat...cinta...hooo...cinta..... Walau mataku tak bisa menatap Tapi hatiku bisa melihat...cinta...