Seiring perkembangan zaman, online shop menjadi pilihan para penjual untuk memasang gambar produknya di beberapa situs jejaring sosial dan di beberapa situs e-commerce. Tak sedikit para pelapak yang meraup untung dari penjualan online. Akan tetapi, kamu perlu waspada dengan adanya penipuan. Penipuan tidak hanya dilakukan oleh penjual, akan tetapi juga bisa dilakukan oleh pembeli jahat yang ingin mengambil keuntungan. Seperti pengalaman saya yang hampir terkena penipuan oleh pembeli iseng bin licik ☺
Sebagai seorang pelapak online, saya biasa memajang dagangan online saya di beberapa situs e-commerce dan jejaring sosial. Saya melakukan berbagai cara agar dagangan saya yang tak seberapa itu laris manis di situs online dan dibeli oleh buyer dari berbagai kota di Indonesia dengan mudah. Pada beberapa situs e-commerce,saya berkali-kali melakukan transaksi dan saya dengan mudah mengirimkan barang saya walaupun uang saya ditahan dulu sampai barang sampai tujuan oleh pihan e-commece. Tetapi saya merasa percaya dan aman via pihak ketiga ini walaupun pencairan saya tergolong cukup lama, kira-kira seminggu kemudian bari ditransfer oleh pihak e-commerce ke rekening kita.
Pernah dua kali saya hampir terkena penipuan. Yang pertama berasal dari chat seorang buyer abal-abal di situs e-commerce shope*. Waktu itu saya berjualan pulsa dan voucher. Buyer tersebut menanyakan nomer handphone saya, dengan polosnya saya memberikan nomor hp saya ke buyer abal-abal tersebut. Waktu itu dia ingin membeli pulsa 100ribu. Akhirnya terjadi deal antara saya dan buyer, yang mana pembeli harus mentransfer sejumlah uang kepada rekening saya. Ketika itu dia bilang:"Sebentar, saya transfer" (Mungkin buat edit struk pembayaran kali ya...haha). Dan tak berapa lama, struk pembayaranpun dikirim. Sebagai pelapak yang sudah berkali-kali melakukan transaksi via online, saya tidak serta merta mengirim, saya check dulu di rekening. Seketika itu saya check rekening saya dan tidak ada transaksi masuk sama sekali. Kemudian saya chat ke buyer abal-abal tersebut dan tak lama kemudian nomor saya diblokir. Mungkin sudah ketahuan kali ya modusnya...hahaa. Sayang sekali untuk penipuan pertama, bukti gambar struk sudah hilang entah kemana. Untuk penipuan yang kedua, saya masih menyimpannya karena saya berencana berbagi informasi dengan kawan-kawan agar tidak tertipu oleh modus penipuan yang sama dengan saya.
Penipuan yang kedua berawal dari halaman faceb*ok saya yang mendapat lumayan banyak like. Di halaman yang saya buat, saya mencantumkan nomor hp saya agar pembeli dengan mudah menghubungi via sms atau wa saya ketika ingin melakukan pembeli produk yang saya jual. Banyak calon-calon pembeli yang sekedar menanyakan produk saya dan ada juga yang akhirnya membeli. Diantara beberapa pembeli yang saya dapatkan dari halaman faceb*ok saya, saya merasa hampir tertipu oleh salah satu buyer yang tampilan foto whatsappnya selalu berubah-ubah ini. Waktu itu buyer ingin membeli produk baju yang ingin saya beli. Anehnya, buyer ini deal membeli tanpa bertanya spesifikasi produk yang saya jual. Dia memilih baju ini itu dan akhirnya deal dia fix membeli dua baju. Diapun pura-pura melakukan transfer. ini kawan-kawan penampakannya:
doc. pribadi |
doc. pribadi |
Kemudian saya check rekening saya dan lagi-lagi saya tidak menemukan adanya transfer yang dikirim ke rekening saya. Saya pun kembali menghubungi orang itu dan dia dengan pede-nya mengirim alamatnya. Mungkin dia merasa saya sudah akan berhasil dikibuli. Ini penampakan alamatnya:
doc.pribadi |
Saya bilang: "ini belum ada transfer sist", dengan lagak tanpa dosa, dia bilang mungkin atm nya eror (kamu yang error kali,,,haha). Dia berjanji akan kirim lagi, dan saya hanya bilang:"iya" karena saya sudah tahu itu modus penipuan. Dan memang benar, ternyata sampai sekarang dia tidak mentransfer dan sampai sekarang wa nya pun masih aktif. Entah ini foto asli ataupun foto siapa diambil (maaf ya...) inilah penampakan fotonya yang selalu berubah-ubah:
doc. pribadi |
itulah sepenggal pengalaman suka duka saya (banyak sukanya kok :-D) dalam berbisnis jualan online. Bagi kawan-kawan pelapak kecil khususnya, yang belum(semoga jangan sampai) mengalami pengalaman penipuan online seperti saya, semoga pengalaman saya ini menjadi pelajaran yang berharga untuk kawan-kawan semuanya. Jangan lupa periksa rekening kalian sebelum mengirimkan barang kalian ke pembeli ya...
Komentar